MODEL RUMAH LIMASAN
Rumah limasan sebagai pilihan utama hunian saat ini
Model rumah limasan jawa yang satu ini nampak berbeda dengan rumah lainnnya. Perbedaan itu bisa kita lihat pada bagian wuwungnya / penutup genteng.
Wuwung / penutup rumah limasan ini menggunakan wuwung model kudus. Cara pemasangannya tidak perlu menggunakan adonan semen dan pasir sebagai perekat namun menggunakan kawat bendrat.
Tampak dari depan model rumah limasan ini terdapat konsul atau atap tambahan sebagai penutup tangga menuju teras.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Jelas terlihat soko guru / tiang utama rumah ini tetap dipertahankan meskipun dindingnya sudah dikombinasi antara gebyok kayu dan bata expose.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Antara ruang keluarga dan ruang tamu tidak terdapat sekat pembatas sehingga membuat ruangan terasa lega.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Mengkombinasikan antara gebyok kayu lawas dan kaca membuat ruangan tetap terang.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Pada bagian atap rumah limasan ini menggunakan anyaman bambu sebagai palfond yang dipasang diatas kaso sehingga rumah terasa lebih tinggi dan tidak panas.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Ini model teras depan rumah limasan.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Tangga menuju teras depan.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Area dapur cukup luas membuat aktifitas masak memasak menjadi lebih leluasa.
Foto rumah ini diambil dari website http://limasanjati.com
Model rumah limasan type 94 m2 ini dilengkapi dengan 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang keluarga / ruang tamu dan teras depan dan samping.dinding bata menggunakan batu bata merah yang dibiarkan terexpose. Tentu tidak sembarang mengexpose karena memasang batu bata merah terexpose membutuhkan keahlian khusus dan finishing yang khusus pula.
Dinding gebyok juga masih dipertahankan sehingga memberi kesan jawaanya tidak hilang.
Dinding gebyok juga masih dipertahankan sehingga memberi kesan jawaanya tidak hilang.